Pendahuluan
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan dan interaksi mereka dengan tubuh manusia. Dalam mempelajari farmakologi, banyak orang bertanya-tanya apakah farmakologi lebih ke arah kimia atau biologi. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang hal tersebut.
Kimia dalam Farmakologi
Kimia memainkan peran penting dalam farmakologi, terutama dalam hal sintesis obat-obatan. Sebelum sebuah obat dapat dipasarkan, obat tersebut harus melalui tahap pengembangan yang melibatkan sintesis kimia yang kompleks. Selain itu, pengetahuan tentang kimia juga dibutuhkan untuk memahami struktur molekuler obat dan bagaimana interaksi di antara molekul-molekul tersebut terjadi.
Biologi dalam Farmakologi
Di sisi lain, farmakologi juga sangat bergantung pada biologi. Obat-obatan bekerja dengan cara berinteraksi dengan sistem biologis dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, pengetahuan tentang biologi sangat penting dalam memahami bagaimana obat bekerja dan bagaimana obat dapat mempengaruhi tubuh manusia.
Peran Penting dari Keduanya
Secara keseluruhan, baik kimia maupun biologi memainkan peran penting dalam farmakologi. Tanpa kimia, tidak akan ada sintesis obat-obatan dan tanpa biologi, tidak akan ada pemahaman tentang bagaimana obat bekerja dalam tubuh manusia. Keduanya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam mempelajari farmakologi.
Contoh Keterkaitan Kimia dan Biologi dalam Farmakologi
Sebagai contoh, obat parasetamol bekerja dengan cara menghambat enzim dalam tubuh yang bertanggung jawab untuk menghasilkan prostaglandin, yaitu senyawa yang menyebabkan rasa sakit dan inflamasi. Setelah dikonsumsi, parasetamol dipecah oleh enzim dalam tubuh menjadi senyawa lain yang kemudian berinteraksi dengan enzim prostaglandin, sehingga menghambat produksi prostaglandin. Dalam kasus ini, pengetahuan tentang kimia dan biologi sangat penting dalam memahami bagaimana parasetamol bekerja dalam tubuh.
Kesimpulan
Dalam mempelajari farmakologi, baik pengetahuan tentang kimia maupun biologi sangat penting dan saling berkaitan. Tanpa keduanya, tidak akan ada obat-obatan yang dapat dikembangkan dan dipasarkan serta tidak akan ada pemahaman tentang bagaimana obat bekerja dalam tubuh manusia.
Sumber
– Rang, H. P., Dale, M. M., Ritter, J. M., & Flower, R. J. (2016). Rang & Dale’s pharmacology. Elsevier Health Sciences.